Kabupaten Tulang Bawang Barat mengalami loncatan kemajuan yang signifikan dengan penyelenggaraan kegiatan bimbingan teknis implementasi Smart Village. Acara ini, yang berlangsung di Hotel Kurnia Group mulai dari tanggal 28 hingga 30 April 2024, tidak hanya menjadi platform untuk pertukaran pengetahuan, tetapi juga sebuah tonggak penting dalam menggalang kesadaran akan pentingnya teknologi dalam membentuk masyarakat yang lebih baik.

Acara yang dibuka oleh Penjabat (Pj.) Bupati Tulang Bawang Barat, Bapak M. Firsada, menandai komitmen pemerintah daerah untuk menghadirkan inovasi dan kemajuan bagi masyarakatnya. Kehadiran seluruh Tiyuh dan Kelurahan se-Kabupaten menjadi bukti nyata keseriusan dalam mewujudkan visi Smart Village.

Dalam sambutannya, Bapak M. Firsada menekankan urgensi kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mewujudkan desa-desa pintar. "Smart Village bukan hanya tentang pemanfaatan teknologi, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat dan pemerataan pembangunan," ujarnya dengan penuh semangat.

Kegiatan bimbingan teknis ini menghadirkan beragam narasumber dan praktisi yang ahli di berbagai bidang terkait, mulai dari teknologi informasi, pembangunan pedesaan, hingga manajemen sumber daya manusia. Diskusi-diskusi mendalam dilakukan untuk memahami tantangan dan peluang dalam implementasi konsep Smart Village di tengah realitas lokal.

Salah satu poin fokus utama adalah pemberdayaan ekonomi lokal melalui teknologi. Dalam era digital ini, desa-desa tidak lagi harus tertinggal dalam pemanfaatan peluang ekonomi global. Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan dalam acara ini, diharapkan masyarakat dapat memperluas akses mereka ke pasar, meningkatkan nilai tambah produk lokal, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Selain itu, aspek keberlanjutan lingkungan juga menjadi sorotan utama. Kabupaten Tulang Bawang Barat, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki tanggung jawab ekologis yang besar. Oleh karena itu, integrasi teknologi hijau dan praktik ramah lingkungan menjadi poin penting yang dibahas dalam sesi-sesi acara.

Tidak hanya sebatas dalam ruang diskusi, kegiatan bimbingan teknis ini juga melibatkan sesi praktik langsung dan studi kasus. Peserta diajak untuk merancang solusi konkret yang dapat diimplementasikan di desa-desa mereka masing-masing, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal.

Selaras dengan semangat kolaborasi, acara ini juga menjadi ajang untuk membangun jaringan dan kemitraan antara berbagai pihak terkait. Pertukaran pengalaman dan kerja sama lintas sektor menjadi kunci dalam mempercepat proses transformasi menuju desa-desa pintar yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan ditutupnya kegiatan ini, harapan besar tersemat untuk kelanjutan momentum ini. Implementasi Smart Village bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju masyarakat yang lebih maju, berdaya saing, dan berkeadilan. Kabupaten Tulang Bawang Barat telah menetapkan landasan yang kokoh, dan dengan semangat bersama, masa depan yang cerah bagi seluruh masyarakatnya bukanlah sekadar impian, melainkan realitas yang dapat diwujudkan.